Komentar 
LUMAJANG — Di tengah rumah-rumah warga yang tertutup abu dan pasir vulkanik pasca erupsi Gunung Semeru, prajurit TNI dari Korem 083/Baladhika Jaya terus bekerja tanpa henti membantu masyarakat memulihkan kehidupan mereka. Salah satu momen di lapangan memperlihatkan seorang prajurit memanggul karung berisi barang warga yang harus dipindahkan dari dalam rumah akibat terjangan material erupsi.
Kursi-kursi yang tertutup debu, lantai yang penuh lumpur vulkanik, hingga perabotan yang harus diselamatkan menjadi pemandangan sehari-hari di lokasi terdampak. Prajurit bersama warga bahu-membahu mengangkat barang, membersihkan halaman, dan menata kembali apa yang bisa diselamatkan.
Komandan Korem 083/Baladhika Jaya Kolonel Inf Kohir menegaskan bahwa operasi kemanusiaan ini merupakan prioritas utama jajaran Korem dalam penanganan bencana. “Setiap tenaga prajurit kami adalah untuk kemanusiaan. Saat warga dalam kondisi sulit, maka tugas kami adalah berada di sisi mereka,” ucap Danrem.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan pembersihan rumah warga dilakukan paralel dengan distribusi bantuan, pendampingan pengungsi, dan pemantauan wilayah. Menurutnya, pemulihan tidak hanya tentang logistik, tetapi juga mengembalikan rasa aman bagi masyarakat.
“Ketika rumah warga mulai dibersihkan dan barang-barang mereka tertata kembali, itu memberi dampak psikologis yang besar. Mereka merasa tidak ditinggalkan, ada yang membantu, ada yang peduli,” tutur Danrem.
Prajurit TNI juga terlihat terus berkoordinasi dengan relawan, pemerintah daerah, dan masyarakat setempat. Setiap titik terdampak disisir untuk memastikan warga mendapatkan bantuan yang tepat dan cepat.
Danrem memastikan bahwa Korem 083/Bdj akan terus memperkuat personel dan tetap siaga selama masa tanggap darurat. “Kami akan ada di sini sampai kondisi benar-benar pulih. Ini adalah bagian dari pengabdian kami kepada rakyat,” tegasnya.
Dengan kehadiran prajurit di lapangan, warga merasa lebih tenang menjalani hari-hari pemulihan, menjadikan kerja sama TNI dengan masyarakat sebagai penopang utama bangkitnya kembali kehidupan di lereng Semeru. (*)